https://pria.org/https://rsudsidoarjobarat.sidoarjokab.go.id/https://newepaper.jawapos.co.id/thumbnail/dist/https://ejournal.insuriponorogo.ac.id/config/https://rskiasawojajar.co.id/https://empowerment.co.id/https://bantenheadline.com/wp-includes/files/https://www.kendariaktual.com/wp-includes/site/https://en.unib.ac.id/https://icrcnewsroom.org/https://pendbiologi.unsulbar.ac.id/https://satvika.co.id/https://baritoutarakab.go.id/https://ise.usj.edu.mo/publications/
Perkembangan jaringan 2023 – UPT.Teknologi Dan Komunikasi

1. Jaringan Seluler 1G: AMPS (Generasi Pertama)

Teknologi jaringan 1G pertama kali ditemukan di Jepang pada tahun 1979 oleh Nippon Telegraph dan Telephone. 

Jaringan 1G saat itu hanyalah sebuah gelombang analog radio sederhana. Artinya, jangkauan dari teknologi 1G ini sangat sempit dan masih belum bisa digunakan dalam skala luas seperti sekarang.

Generasi 1G memanfaatkan teknologi FDMA (Frequency Division Multiple Access). FDMA bisa membagi-bagi range frekuensi sehingga pengguna bisa berbicara dengan yang lain di frekuensi tersendiri, dan tidak bercampur dengan frekuensi lainnya.

Teknologi koneksi 1G kemudian disebut sebagai NMT (Nordic Mobile Telephone) dan AMPS (Advanced Mobile Phone Service) yang hanya mendukung komunikasi suara dengan kecepatan hingga 14,4 Kbps. 

Tentu saja kecepatan ini sangat lambat dibandingkan dengan generasi selanjutnya. Jangkauannya juga sempit mengingat perkembangan teknologi jaringan 1G hanya memanfaatkan gelombang analog.

2. Jaringan Seluler 2G: GSM & CDMA (Generasi Kedua)

Teknologi jaringan 2G diperkenalkan pada tahun 1991 di Finlandia yang ditandai dengan mulai digunakannya gelombang digital. Perubahannya pun cukup signifikan karena jangkauan yang lebih luas dibandingkan generasi sebelumnya.

Teknologi 2G ini disebut sebagai GSM (Global System for Mobiles) dan CDMA (Code Division Multiple Access) yang telah mendukung pengiriman teks (SMS) dan suara sekaligus. 

Fokus utama dari perkembangan teknologi seluler 2G adalah menyediakan layanan suara dan memanfaatkan circuit switching. Generasi ini memiliki memiliki fitur CSD sehingga transfer data lebih cepat, sekitar 14.4 kbps. 

Di era 2G ini, telepon seluler telah berevolusi, yang mana masyarakat Indonesia bisa menikmati jaringan seluler secara bebas. Mungkin saja Anda juga sudah pernah merasakan era Nokia 3310 yang hanya memiliki layar monokrom kala itu.

3. Jaringan Seluler 2.5G: GPRS

Di akhir tahun 1990, teknologi 2G berubah menjadi 2.5G. Jaringan 2.5G merupakan perkembangan teknologi nirkabel berbasis GPRS (General Packet Radio Service) yang berada di antara teknologi nirkabel generasi ke-2 (2G) dan ke-3 (3G).

Perbedaan utama antara 2G dan 2.5G terletak pada implementasi packet switching dalam jaringan komputer. Jaringan 2.5G ini menawarkan layanan berorientasikan data dengan kecepatan rata-rata 28 Kbps (Hingga kecepatan teoritis maksimum 384 Kbps)

Dengan teknologi 2.5G ini memungkinkan untuk mengirim dan menerima foto & video melalui layanan pesan multimedia (MMS).

Layanan yang tidak kalah penting dari 2.5G adalah penjelajahan web melalui WAP, yaitu versi situs web sederhana yang menyesuaikan tampilan ponsel saat itu. Generasi ini juga bisa untuk SMS, voice mail, call waiting, dan transfer data dengan kecepatan maksimal 9.600 bps (bit per second). 

Kecepatan sebesar itu cukup untuk mengirim SMS, download gambar, atau ringtone MIDI. Suara yang dihasilkan menjadi lebih jernih, karena berbasis digital. Namun, jangkauan jaringan 2G masih terbatas dan sangat tergantung dengan adanya BTS (Base Transceiver Station).

4. Jaringan Seluler 2.75G: EDGE

Pada tahun 2003 Teknologi 2.75G pertama kali diperkenalkan oleh operator AT&T di Amerika. Teknologi jaringan 2.75G merupakan peningkatan jaringan versi lanjut dari 2G dan 2.5G yang dikenal dengan EDGE (Enhanced Data rates for Global Evolution).

2.75G memungkinkan untuk mentransfer data dalam bentuk small package dengan kecepatan 48 Kbps (Hingga 384 Kbps). Bahkan dengan perkembangan jaringan seluler ini, internet sudah mulai bisa digunakan oleh para pengguna telepon seluler.

5. Jaringan Seluler 3G: WCDMA (Generasi Ketiga)

Teknologi jaringan 3G pertama kali ditemukan pada tahun 1998 dan diperkenalkan tahun 2001 di Jepang, dengan berbagai peningkatan untuk memberikan kualitas jaringan internet yang lebih baik.

Jika diperhatikan, perkembangan teknologi 3G pertama kali muncul pada sebuah perangkat seluler. Di mana satu perubahan yang cukup signifikan adalah adanya dukungan mobile internet dan roaming (Akses di luar jangkauan) yang memudahkan pengguna dalam mengakses berbagai informasi.

Teknologi 3G awalnya dikenal sebagai WCDMA (Wideband Code Division Multiple Access) yang mendukung kecepatan internet hingga 2 Mbps atau hampir 10x lebih cepat dari teknologi 2G.

Di era 3G, kita juga sudah bisa menikmati layanan serba online, seperti live streaming, video streaming, game online, dan juga teleconference. Teknologi 3G juga ditetapkan oleh International Telecommunication Union (ITU) sebagai standar teknologi jaringan yang diadopsi dari IMT-2000.

Teknologi 3G kemudian ditingkatkan lagi menjadi teknologi 3.5G HSDPA (High Speed Downlink Packet Access) yang mendukung kualitas jaringan dan kecepatan yang lebih baik.

6. Jaringan Seluler 3.5G: HSDPA

Jaringan 3.5G HSDPA (High-Speed Downlink Packet Access) merupakan peningkatan teknologi khususnya pada sisi kecepatan transfer data melebihi 3G.

Perbandingannya, 10x kecepatan data puncak dan 6x kapasitas sistem dari sistem jaringan 3G sebelumnya. Kecepatan tersebut otomatis akan membuat semua orang lebih mudah dalam mengakses internet.

Dengan 3.5G, pengguna dapat menggunakan internet bersamaan dengan melakukan telepon ke tujuan yang berbeda.

 

Teknologi jaringan ini juga mampu melayani komunikasi via multimedia di internet menggunakan data video, seperti video call ataupun video sharing dengan kecepatan downlink hingga 14 Mbps.

Jaringan 3.5G HSDPA disebut juga sebagai super 3G yang di dalamnya juga mencakup teknologi HSUPA (High-Speed Uplink Packet Access) dan HSPA+ (High-Speed Packet Access Plus).

7. Jaringan Seluler 3.95G / 4G LTE

Teknologi jaringan LTE merupakan standar jaringan lanjutan dari generasi sebelumnya yang menyediakan mobile broadband yang tidak hanya cepat. namun juga efisien. 

Jaringan LTE ini disebut juga 3.95G, dan lebih populer dipasarkan dengan nama 4G LTE. LTE atau Long Term Evolution mengacu pada evolusi peningkatan jaringan GSM/EDGE dan UMTS/HSPA yang memiliki kecepatan data sampai 100 Mbps, bahkan lebih.

LTE pertama kali ditemukan oleh NTT Docomo pada tahun 2004 di Jepang, dan mulai dikomersialkan pada tahun 2005 dengan mengikuti standar GSM dan UMTS.

LTE ini menyederhanakan teknologi jaringan nirkabel dengan menggunakan antarmuka radio, dan melakukan peningkatan jaringan inti sehingga berdampak pada kecepatan dan kapasitas jaringan yang signifikan.

Baca juga: Berbagai Kemudahan Bisnis di Era Digital, Mulai Dari Funnel Marketing Hingga Integrasi

8. Jaringan Seluler 4G (Generasi Keempat)

Teknologi jaringan kemudian berkembang lebih pesat ditandai dengan hadirnya generasi jaringan ke-4, yaitu 4G. Teknologi jaringan 4G pertama kali ditemukan pada tahun 2008 dan dikomersilkan di Stockholm, Swedia, Oslo, dan Norwegia pada tahun 2009.

Dari sisi kecepatan, jaringan 4G memiliki kecepatan 500x lebih cepat dibandingkan teknologi 3G pendahulunya. 

Sedangkan dari sisi fungsionalitas, 4G tidak hanya terbatas pada telepon seluler saja, namun juga bisa digunakan di berbagai macam perangkat yang menggunakan gelombang digital.

Teknologi 4G juga membawa sensasi menerima panggilan di atas frekuensi VoLTE (Voice over LTE). Ini membuat kualitas telepon menjadi jauh lebih baik dibanding sebelumnya karena memanfaatkan frekuensi dengan teknologi terbaru.

Dengan kecepatan yang tinggi ini, koneksi 4G bisa digunakan untuk berbagai kepentingan seperti perangkat IoT (Internet of Things) yang sekarang sudah mulai banyak digunakan dan dioperasikan melalui jaringan internet.

9. Jaringan Seluler 5G (Generasi Kelima)

Dikembangkan pertama kali di Korea Selatan pada tahun 2019, kini teknologi 5G ternyata sudah bisa digunakan di Indonesia dengan Telkomsel dan XL Axiata sebagai pelopornya.

Dikutip dari Kominfo, jaringan 5G mulai beroperasi secara komersial di seluruh Indonesia sejak tahun 2021, setelah melakukan 12 kali uji coba sepanjang 2017 hingga 2020.

Konektivitas yang cepat serta lebih responsif menjadikan teknologi ini akan sangat berguna dalam meningkatkan performa teknologi sebelumnya. 

Jaringan 5G didasarkan pada teknologi yang disebut Orthogonal Frequency-Division Multiplexing (OFDM). Teknologi ini merupakan sebuah metode modulasi sinyal digital di saluran kanal yang berbeda untuk mengurangi gangguan sinyal.

Teknologi 5G merupakan teknologi yang sangat fleksibel. Teknologi itu dapat diterapkan untuk jenis layanan Mobile Broadband maupun Fixed Broadband atau Fixed Wireless Access (FWA). 

Untuk layanan 5G Mobile Broadband, lebih cocok memanfaatkan pita-pita frekuensi di lapisan low band dan middle band, seperti pita 700 MHz, 2,6 GHz, dan 3,5 GHz.

Konektivitas yang cepat serta lebih responsif menjadikan teknologi ini akan sangat berguna dalam meningkatkan performa teknologi sebelumnya.

5G saat ini sudah dapat dinikmati di beberapa perangkat dan wilayah di Indonesia. Tentunya hal ini akan sangat berpotensi merubah lanskap jaringan mobile internet yang sudah ada dan akan mempengaruhi perkembangan teknologi lain.

Baca juga: Apa Itu Metaverse & Pengaruhnya bagi Perkembangan Bisnis?

Nah, itulah penjelasan mengenai perkembangan 1G sampai 5G. Selanjutnya kita akan membahas mengenai perbedaan dari setiap perkembangan teknologi seluler.

Perbedaan Jaringan 1G, 2G, 3G, 4G, 5G

Mobile network adalah bagian dari perkembangan teknologi yang memiliki fungsi besar dalam bidang informasi dan komunikasi. Kini, jaringan seluler semakin berkembang hingga muncul jenis-jenis dengan kualitas yang semakin baik.

“G” pada setiap pengertian 1G, 2G, 3G, 4G, 5G, memiliki arti Generation atau Generasi.

Setiap generasinya, jaringan seluler memiliki standar tertentu yang juga disesuaikan dengan sistem telepon seluler masa itu. Tentunya, di setiap generasi jaringan akan selalu membawa frekuensi baru, kecepatan data tinggi, dan teknologi transmisi terbaru. 

Untuk merangkuman penjelasan di atas, berikut tabel perbedaan jaringan 1G, 2G, 3G, 4G, dan 5G yang dapat Anda simak. Rangkuman ini dikutip dari Wikipedia, Binus, dan beberapa sumber lainnya.

Jaringan SelulerTeknologiBandwidth
1GOriginal Analog Cellular for Voice:
AMPS atau IS-136, NMT, HICAP, TACS, C 450, C-Netz, Mobite, DataTAC
2–14,4 Kbps
2GDigital Narrowband Circuit Data:
TDMA, PDC, iDEN, DECT, PHPS, CDMAone, GSM
14,4–64 Kbps
3G3G – Digital Broadband Packet Data 
3.5G – HSPA and HSDPA
WCDMA, CDMA2000, TD-SCDMA, UWC-138, DECT+
>2 Mbps
4GDigital Broadband Packet Data All IP:
EDGE atau E-GPRS, W-CDMA atau UMTS, CDMA2000-1X EV/DV dan CDMA2000-1X EV-DO atau IS-856, TD-CDMA atau UMTS-TDD, GAN atau UMA, HSPA, HSDPA, HSUPA, HSPA+, FOMA, HSOPA, TD-SCDMA
2 Mbps – 1 Gbps
5GRadio Waves Reconstruction:
MIMO, Radio Interface
>1 Gbps

Tabel Perbedaan Jaringan Seluler

Setelah membahas perbedaan 1G, 2G, 3G, 4G, dan 5G, selanjutnya kita akan membahas perkembangan jaringan seluler dan internet di Indonesia.

Baca Juga: Ketahui 10+ Contoh Inovasi Produk untuk Kembangkan Bisnis

Perkembangan Jaringan Seluler & Internet di Indonesia

Sebagaimana yang kita tahu, internet pertama kali digunakan oleh Amerika Serikat pada tahun 1969, di mana peran teknologi jaringan tidak terlepas dari hal tersebut.

Dikutip dari Telkomsel, layanan komunikasi via seluler menggunakan jaringan 1G berteknologi NMT (Nordic Mobile Telephone) pertama kali masuk ke Indonesia pada tahun 1984, hasil kerja sama antara PT. Telkom dengan PT. Rajasa Hazanah Perkasa.

Dilanjutkan pada tahun 1993, muncul sebuah proyek percontohan oleh Telkomsel untuk mengembangkan teknologi 2G. Lalu pada tahun 1994, PT. Satelit Palapa Indonesia resmi menjadi operator GSM pertama yang menggunakan kartu SIM, diikuti Telkomsel pada tahun 1995, dan PT. Excelcomindo Pratama pada tahun 1996.

Teknologi jaringan 3G di Indonesia lahir pada tahun 2005 berkat uji coba teknologi berbasis W-CDMA yang dilakukan oleh Telkomsel. Kemudian pada tahun 2006, Telkomsel resmi menjadi yang pertama mengkomersilkan jaringan 3G.

Sampai di masa sekarang, di mana kita telah merasakan teknologi jaringan 4G dan juga 5G.

Jaringan 4G pertama kali diuji coba tahun 2013 di Pulau Bali, dan mulai dikomersilkan pada akhir tahun 2014 di seluruh Indonesia dengan Telkomsel sebagai pelopor utamanya

Saat ini, kita pun sudah bisa mengakses internet dengan menggunakan jaringan 5G. Teknologi 5G merupakan jaringan seluler generasi kelima yang dikembangkan sejak tahun 2019 di Korea Selatan. 

Teknologi jaringan 5G pertama kali diuji coba pada momentum Asian Games tahun 2018 dengan nama “Telkomsel 5G Experience Center”.

Sebagai teknologi baru jaringan 5G tentunya akan semakin mendorong kemajuan sektor digital Indonesia. Teknologi 5G mengalami peningkatan signifikan dalam hal kecepatan internet dibandingkan pendahulunya. 

Dikutip laporan OpenSignal, kecepatan unduh pengguna 5G rata-rata berada di angka 64,3 Mbps. Jika dibandingkan jaringan 4G peningkatannya berada di angka 3.9 kali lipat, sedangkan jika dibandingkan dengan teknologi 3G berada di angka 10,8 kali lebih cepat.

Oleh karena itu, teknologi 5G diyakini mampu mempercepat transformasi sosial ekonomi maupun budaya secara digital di Indonesia. 

Baca juga: 5 Contoh Transformasi Digital oleh Perusahaan di Indonesia

Perkembangan Jaringan 5G di Indonesia

Perkembangan Jaringan 5G di Indonesia

Teknologi 5G merupakan sebuah akselerasi dari teknologi 4G. Kehadiran 5G diharapkan bisa memberikan perubahan yang lebih baik pada dunia digital di Indonesia, terutama dalam transformasi digital. 

Nah, mungkin beberapa dari Anda berpikir, apakah perkembangan 5G sudah merata di Indonesia?

Menurut Merza Fachys, Ketua ATSI (Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia), penyebaran jaringan 5G di Indonesia yang belum merata bukan disebabkan proses pembangunan yang lambat. Namun, pembangunan jaringan 5G disesuaikan dengan aplikasi yang membutuhkan jaringan tersebut. 

Aplikasi yang dimaksud itu adalah perangkat yang memerlukan teknologi 5G dengan kecepatan dan kapasitas tinggi, serta memiliki latensi rendah. Untuk saat ini 5G masih berpusat pada objek wisata dan kota-kota besar.

Dilansir dari Investor.id, di tahun 2023 ini pemerintah akan melakukan tahap seleksi dan dilanjutkan dengan lelang spektrum frekuensi 5G melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika. 

Spektrum frekuensi yang disiapkan untuk 5G adalah band frekuensi 700 Mhz, 26 Ghz, dan 3,5 Ghz. Kabarnya, frekuensi 700 Mhz akan dilelang sekitar kuartal I-2023, yaitu pasca rampungnya program Analog Switch Off (ASO). Sedangkan frekuensi 3,5 Ghz dan 26 Ghz akan dilakukan sepanjang 2023.

Di Indonesia, terdapat beberapa perangkat HP yang sudah mendukung teknologi 5G, seperti Samsung, Apple, Oppo, hingga Vivo. Beberapa operator besar di Indonesia juga telah menyediakan layanan 5G, sebut saja Telkomsel, Indosat, dan XL Axiata.

Baca juga: Aplikasi Manufaktur Terbaik: Solusi Efektif Efisiensi Produksi

Pertanyaan Seputar Teknologi Jaringan 1G, 2G, 3G, 4G, dan 5G

Ada beberapa pertanyaan menarik yang berkaitan dengan Teknologi Jaringan 1G, 2G, 3G, 4G, dan 5G. Di bawah ini tersedia beberapa pertanyaan yang mungkin bisa menjawab rasa penasaran Anda terkait hal tersebut.

1. Apa yang Dimaksud dengan Teknologi Jaringan Seluler?

Teknologi seluler adalah salah satu jenis teknologi di mana pengguna menggunakan telepon seluler untuk melakukan tugas-tugas yang berhubungan dengan komunikasi, seperti berkomunikasi dengan teman, kerabat, atau pengguna lainnya.

2. Apa Saja Urutan/Tingkatan Sistem Jaringan Seluler?

Berikut ini perkembangan teknologi seluler secara urut, yaitu dari generasi ke generasi:

  • Jaringan Seluler 1G: AMPS (Generasi Pertama)
  • Jaringan Seluler 2G: GSM & CDMA (Generasi Kedua)
  • Jaringan Seluler 2.5G: GPRS
  • Jaringan Seluler 2.75G: EDGE
  • Jaringan Seluler 3G: WCDMA (Generasi Ketiga)
  • Jaringan Seluler 3.5G: HSDPA
  • Jaringan Seluler 3.95G / 4G LTE
  • Jaringan Seluler 4G (Generasi Keempat)
  • Jaringan Seluler 5G (Generasi Kelima)

3. Apa Perbedaan Teknologi Jaringan 1G, 2G, 3G, 4G, dan 5G?

Untuk jaringan 1G, teknologi yang dipakai masih sangat analog dengan kualitas suara telepon genggamnya masih kurang baik. Pada jaringan 2G ini sudah dikenalkan teknologi digital sehingga telah mendukung pengiriman teks (SMS) dan suara sekaligus.

Selanjutnya di era jaringan 3G, kita juga sudah bisa menikmati layanan serba online seperti live streaming ataupun game online. Pada era 4G, kualitas telepon menjadi jauh lebih baik dan kecepatan koneksinya bisa digunakan untuk berbagai kepentingan. 

Dan terakhir, jaringan 5G memiliki kecepatan jaringan yang 35x lebih cepat dibandingkan 4G sehingga diharapkan mampu akan semakin mendorong kemajuan sektor digital di Indonesia.

4. Bagaimana Perkembangan Kemajuan Teknologi 5G di Indonesia?

Jaringan 5G secara resmi beroperasi di Indonesia pada bulan Mei 2021 yang lalu. 

Di tahun 2022, pengembangan jaringan 5G masih belum optimal sehingga perluasan wilayah dan peningkatan kecepatan jaringan 5G terhambat. Bahkan, masih ada beberapa operator yang belum bisa menggunakan jaringan 5G ini.

Penutup

Itulah pembahasan mengenai perkembangan teknologi jaringan seluler. Berkembangnya jaringan internet tidak sebatas pada kecepatan yang lebih baik, namun juga proses digitalisasi di berbagai sektor.

Proses digitalisasi tersebut juga turut merubah berbagai pola bisnis yang sudah ada. Mereka yang mampu bertransformasi dan menemukan solusi digital bagi bisnisnya akan mampu bertahan di tengah ketatnya persaingan saat ini.

Jika bisnis Anda mengalami kesulitan dalam proses digitalisasi, kini Sasana Digital telah hadir dengan Layanan IT Consulting. Klik banner di bawah ini dan konsultasikan permasalahan bisnis Anda bersama tim profesional kami untuk mendukung kinerja bisnis Anda.